Kapitalis

Mula-mula mereka membeli cukup sebatang.
Lalu sebungkus,
dua,
tiga,
dan akhirnya berlipat-lipat.

Mereka beri semua api,
sampai asapnya  mengepul.
Pelan namun pasti,
mereka serap semua sampai nyawanya selesai. 

Yang tinggal hanya debu dan abu yang dikibaskan dari gerigi telapak sepatu petualang mereka... 

Menangkap mereka memang sulit, 
sebab mereka tak punya muka,  
apalagi kemaluan. 

Namun beberapa kali mereka terlihat di pasar. 
Dan betapa buruk, mereka menyamar sebagai watakmu. 
Hingga tak lagi ada bedanya, 
mereka atau watakmu...

Pada serapan terakhir satu batang terakhir.
(Mei, 2014)

Komentar

Postingan Populer