Eleanor Rigby, Kesepian, dan Persambungan di Ujung Jalan

di tengah malam kemarin yang mereka sebut malam minggu, dengan segala penjelasan di belakangnya, mendengarkan Eleanor Rigby (The Beatles) membuat saya dan orang-orang yang kesepian (jika memang kesepian itu ada) seperti ditepuki bahu dan dibisiki (barangkali) seperti ini:
masing-masing kita punya sesuatu yang harus dilakukan. persisnya, dihidupi. sebab kita, hidup, pemahaman, dan kesepian serupa simpang empat (cross road) yang ramai dan berdesakan. tidak ada cukup ruang dan waktu untuk saling memberi penjelasan dari mana dan mau ke mana. masing-masing punya sesuatu yang menunggu di ujung jalan. Meski barangkali di beberapa titik kemudian, keempatnya barangkali menemukan jalan persambungan yang lain, dengan ruang dan waktu yang leluasa untuk dijejali penjelasan-penjelasan.

Ah look at all the lonely people.
All the lonely people
Where do they all come from?
All the lonely people
Where do they all belong?

Komentar

  1. Sungguh mahligai syahdu noktah merah perkawinan kae hha. Dan Kalau boleh sy ikut menyuratkan apa yg tersirat..*mencobapuitis
    Ada mereka yang tidak punya tujuan tetapi tetap berjalan maju melewati banyak persimpangan dan akhirnya menemukan tujuannya. Dan ada yang punya tujuan tetapi tidak tau harus memilih jalan mana yg ditempuh atau malah tidak berani melangkah. Penjelasannya hanya akan didapati saat kita menjalaninya, mengalaminya, tak perduli harus berapakali melewati persimpangan yg sama sampai akhirnya menemukan arah atau tujuan yang benar. kita memang sendirian di tengah jalan yang kita pilih untuk kita tempuh, kita memang kesepian. Semoga saja tujuan kita sama. Dan semoga selamat sampai tujuan kae. Tuhan memberkati.
    Hha..sembaraaang! Nka rabo ge kae. "Living is easy with eyes closed" strawberry fields forever.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer